PENAJAM — Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berencana melakukan audiensi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk membahas usulan perluasan cakupan layanan jaringan gas (jargas) di wilayah Benuo Taka.
Rencana ini disampaikan oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten PPU, Sodikin, yang mengungkapkan bahwa dirinya telah berkoordinasi langsung dengan Bupati PPU, Mudyat Noor, terkait rencana tersebut.
“Saya sudah sampaikan ke Bapak Bupati bahwa ada rencana audiensi ke Kementerian ESDM terkait dengan jargas. Kalau Bapak Bupati turun langsung bertemu dengan pihak Kementerian ESDM, mungkin bisa mendapat respons yang baik terkait dengan usulan jargas,” ujar Sodikin, Minggu (13/4/2025).
Diketahui, Kabupaten PPU baru dua kali menerima kuota jargas dari Kementerian ESDM, yakni pada tahun 2018 dan 2019, dengan total 9.365 sambungan rumah tangga (SR). Layanan jargas tersebut baru menjangkau dua kecamatan, yakni Kecamatan Penajam dan Kecamatan Waru.
Sodikin menyebutkan, hingga saat ini baru sekitar 18 persen warga PPU yang telah terlayani jaringan gas rumah tangga. Pemerintah daerah menargetkan cakupan layanan ini dapat ditingkatkan hingga 80 persen dalam beberapa tahun ke depan.
“Untuk mencapai target 80 persen warga terlayani jargas, proyeksinya sebanyak 36 ribu SR. Tahun lalu sudah kami usulkan ke Kementerian ESDM, tetapi program tersebut sementara ditunda oleh pusat,” jelasnya.
Ia menambahkan, Kementerian ESDM telah menginformasikan bahwa pada tahun anggaran 2025, program pemasangan jargas akan kembali dilanjutkan, namun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Menurut Sodikin, pelibatan pihak swasta dalam penyediaan jargas di PPU memiliki tantangan tersendiri, terutama dari segi perhitungan bisnis yang harus menyesuaikan dengan kondisi geografis wilayah.
“Kami tetap berharap PPU bisa kembali mendapatkan kuota jargas dari APBN. Kalau melibatkan swasta di PPU tentu akan berpengaruh terhadap harga jual jargas nantinya, atau bisa lebih mahal dibandingkan jargas yang telah ada saat ini,” pungkasnya.(adv)