Samarinda, linimasa.co – Pasca diberlakukannya kuliah daring (online) semenjak pertengahan bulan Maret, lalu. Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), secara otomatis tidak memberlakukan lagi kuliah secara tatap muka (offline). Hal ini dimanfaatkan bagi sebagian mahasiswa untuk kembali ke kampungnya masing-masing.
Namun ratusan mahasiswa UMKT lainnya tidak dapat kembali pulang kampung, lantaran telah diberlakukannya pembatasan wilayah. Mereka kini terpaksa harus bertahan hidup di Samarinda. Hal ini disampaikan oleh Fitroh Asriyadi, saat memberikan bantuan paket sembako kepada mahasiswa UMKT, Minggu (10/5/20).
“Menurut hasil data yang kami temukan ada sekitar 150 mahasiswa yang masih belum pulang dan ini tentu akan menjadi tanggung jawab bersama bagi pihak UMKT dan Lazismu Kantor Layanan (Kanla) UMKT,” terang Fitroh.
Menurut Fitroh, alasan mereka yang tidak dapat pulang kampung lantaran daerahnya telah diberlakukan pembatasan wilayah (diblokade). Selain itu, alasan mereka tidak pulang takut menularkan Covid-19 dan tidak ada uang.
“Alasan tidak pulang karena adanya pembatasan wilayah, takut menularkan Covid-19, dan tidak ada uang. Hal ini yang menjadi tanggung jawab kami pihak kampus, terutama bagi Lazismu Kanla UMKT yang bekerja pada bidang filantropi untuk bisa memberikan bantuan. Bantuan ini sifatnya adalah untuk membantu kelangsungan hidup mereka selama di Samarinda,” terangnya yang juga menjabat sebagai Ketua Lazismu Kanla UMKT.

Sunarso yang mewakili Rektor UMKT menyampaikan apresiasinya bagi Lazismu Kanla UMKT. Ia mengatakan, bahwa mahasiswa yang masih bertahan di Samarinda merupakan tanggungjawab pihak kampus. Dan dengan adanya Lazismu UMKT, pihak kampus merasa terbantu.
“Lazismu ini lembaga kemanusian untuk mengumpulkan dana baik infak dan sedekah. Hari ini ada mahasiswa yang terdampak Covid-19, perlu disantuni. Atas bantuan Lazismu kampus merasa terbantu, sebab kampus belum bisa memberikan santunan yang maksimal lantaran kemampuan yang terbatas,” ungakap Wakil Rektor II UMKT tersebut.
Sunarso berharap agar Lazismu UMKT terus berkembang dan dapat dirasakan kemanfaatannya baik oleh mahasiswa dan masyarakat sekitar.
“Mudah-mudahan Lazismu terus berkembang ketika ada kegiatan Lazismu mampu mengumpulkan dana untuk disalurkan kepada yang berhak,” ucapnya.
Salah seorang penerima bantuan mengungkapkan, bahwa dirinya sangat senang atas kepedulian yang diberikan oleh pihak kampus. Ia berharap, rekan-rekan lainnya yang masih berada di Samarinda juga mendapatkan bantuan tersebut.
“Saya merasa senang karena kampus ikut dalam kepedulian mahasiswa yang terkena dampak Covid-19, harapannya karena masih banyak temen kita yang juga belum mendapat bantuan, semoga semua temen temen yang terkena dampak juga dapat terfasilitasi,” ungkap Bayu, mahasiswa Profesi Ners, asal luar Samarinda.