Kukar, linimasa.co – Sepanjang tahun 2020 sejumlah program prioritas telah ditetapkan oleh memerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar). Ada banyak capaian yang dapat dinilai dengan menggunakan indikator keberhasilan sebuah program.
Sebagaimana dijelaskan oleh Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kutai Kartanegara, Wiyono, bahwa sejauh ini usaha dalam menjalankan program prioritas telah sesuai target. Beberapa indikator dapat digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan tersebut.
“Salah satu program prioritas direformasi birokrasi itu ialah masing-masing OPD diharapkan membuat inovasi pelayanan publik, salah satunya yang terakhir kemarin kita dapat Top 45 Pelayanan Publik dari Kemenpan RB,” ujar Wiyono.
Ia juga memaparkan untuk di bidang pelayanan listrik, Kabupaten Kutai Kartanegara kembali masuk 45 besar nasional.
“Nah, itu salah satu indikatornya terkait dengan reformasi birokrasi di mana kita memberikan pelayanan publik salah satunya terkait pelayanan listrik,” katanya.
Kedua, sambung Wiyono, indikator lainnya adalah hasil penilaian Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas kerja Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Opini BPK juga menjadi indikator keberhasilan reformasi birokrasi.
“Kita meraih WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) kemarin. Kita juga mendapatkan penghargaan itu sebagai indikator reformasi birokrasi,” tambahnya.
Sementara itu untuk peningkatan sumber daya manusia, ia menyebut dua faktor keberhasilan yang menjadi indikator yaitu pendidikan dan kesehatan. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam penganggaran belanja daerah selalu memenuhi ketentuan undang.
“Undang-undang memberi amanah belanja daerah sebesar 10 persen untuk Kesehatan dan 20 persen untuk Pendidikan, kita bahkan lebih dari itu. Ini menjadi prioritas kita di bidang SDM,” papar Wiyono.
Peningkatan Pengelolaan Pertanian dan Pariwisata
Untuk sektor pertanian dan pariwisata, Wiyono menyebut dua sektor tersebut yang terus ditingkatkan pengelolaannya. Ada upaya percepatan transformasi struktur ekonomi daerah.
Seperti yang telah diketahui struktur APBD Kutai Kartanegara saat ini didominasi oleh dana bagi hasil yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui seperti minyak, gas termasuk batubara dan lain sebagainya.
Sehingga, ketika terjadi gejolak atau pun persoalan ekonomi nasional dan internasional terkait dengan harga minyak, pastinya akan sangat mempengaruhi signifikan bagi APBD Kutai Kartanegara.
“Oleh karena itu di dalam RPJMD itu diupayakan adanya transformasi ekonomi. Sektor andalan ini adalah bidang pertanian dan pariwisata,” terangnya.
Wiyono mengungkapkan dalam beberapa tahun terakhir Pemkab Kukar juga menjadikan sektor pertanian sebagai program prioritas dengan anggaran yang relatif cukup tinggi.
“Seperti yang kita ketahui bersama salah satu potensi yang kita miliki ada di bidang pertanian. Untuk padi saja, atau dalam hal ini beras, selama ini kita itu termasuk surplus dan 40 persen beras di Kaltim itu disumbang dari Kabupaten Kutai Kartanegara,” ujarnya.
Sementara di bidang Pariwisata, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara memasukkan bidang ini sebagai penopang ekonomi di masa yang akan datang,menggantikan sektor pertambangan. Potensi tersebut dapat terlihat dari topografi kabupaten ini yang terbilang lengkap.
Mulai dari wisata bahari, wisata sejarah, hingga wisata pedalaman Kalimantan tersedia di kabupaten ini. Bahkan kata Wiyono suatu saat sektor pariwisata dapat menjadi tulang punggung ekonomi.
“Di bidang pariwisata, secara spesifik berkenaan dengan ekonomi kreatif. Baru-baru ini kita juga mendapatkan penghargaan secara nasional bahwa kita masuk di dalam 4 besar kabupaten kota kreatif yang sektor unggulannya itu seni pertunjukan, musik dan perfilman,” tuturnya.
Upaya itu juga didukung dengan pengembangan fasilitas penunjang. Misalnya membangun creative hub yang akan menjadi sarana pelaku ekonomi kreatif membangun ide, menuang gagasan, dan melaksanakannya.
Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara juga sedang berupa menggenjot pembangunan infrastruktur hingga ke daerah terpencil dan terisolir.
“Hal ini sangat penting untuk aksesibilitas warga yang tentunya akan sangat berpengaruh dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.” jelasnya
Pewarta Herman