Samarinda, linimasa.co – Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiah ke 48, yang semula rencana dilaksanakan 1-5 Juli 2020 ditunda pelaksanaannya pada tanggal 24-27 Desember 2020.
Pengunduran ini karena semakin menyebarnya wabah Covid-19 diberbagai wilayah Indonesia. Keputusan pengunduran Muktamar semula diputuskan dalam rapat pleno PP Muhammadiyah pada hari Rabu 18 Maret 2020.
“Keputusan ini diambil setelah memperhatikan masukan para dokter dan ahli epidemiologi serta memperhatikan keselamatan dan kesehatan peserta dan penggembira Muktamar,” kata Abdul Muti saat dihubungi, Rabu (18/3).
Setelah keputusan itu disampaikan kepada seluruh pengurus Muhammadiyah se-Indonesia melalui surat Maklumat. Malam tadi bertempat di Gedung A, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, PW Muhammadiyah Kaltim mengikuti rapat pleno diperluas melalui teleconference bersama dengan PP Muhammadiyah, Sabtu (22/03/20).
Kegiatan yang dimulai pukul 20.00 WITA ini melibatkan seluruh pengurus Muhammadiyah se-Indonesia. Sebelumnya Ahmad Suparno menyampaikan bahwa teleconference ini merupakan hal yang perdana dilakukan.
“Ada hikmahnya, melalui rapat menggunakan teleconference semakin efektif,” ujar Suparno dalam menyampaikan arahan sebelum teleconference.
Sebelum rapat dimulai Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir menyampaikan kembali alasan pengunduran tersebut dihadapan seluruh pengurus Muhammadiyah se-Indonesia.
“Darurat Covid-19 yang menjadi pandemik, di Indonesia telah menjadi kejadian non alam. Kami juga telah mengumpulkan dan memintai keterangan dari dr. Corona dan para dokter ahli Muhammadiyah. Akhirnya ini memang merupakan resiko yang tidak kecil sehingga harus diputuskan diundur hingga Desember mendatang,” ungkap Haidar.
Haidar juga berpersan bagi seluruh masyarakat dan warga Muhammadiyah, agar menaati perintah dan anjuran pemerintah dalam menanggulangi wabah Corona.
“Warga Muhammadiyah dan bangsa harus mengikuti perintah pemerintah untuk tidak panik namun waspada. Jangan sampai warga Muhammadiyah malah menambah masalah dan menjadikan beban bagi negara,” himbaunya.
Melalui teleconference, seluruh pengurus Muhammadiyah se-Indonesia memahami kondisi tersebut, yang menjadikan alasan PP Muhammadiyah untuk mengundur jadwal Muktamar.
“Tidak ada alasan untuk tidak menerima pengunduran tersebut. Kami sepenuhnya menerima keputusan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” kata KH. Suyatman mewakili PWM Kaltim setelah mendapatkan kesempatan teleconference.