Bontang, linimasa.co – Aksi damai penolakan UU Cipta Kerja yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Bontang Melawan berlangsung tertib.
Berbeda dengan aksi unjuk rasa pekan lalu. Aksi damai yang bertepatan dengan hari jadi Kota Bontang ini diwarnai dengan berbagai orasi mahasiswa yang mana di akhiri dengan pemotongan tumpeng.
“Kami kecewa dengan 25 anggota dewan, yang mana dalam aksi damai ini tidak bisa turut bergabung,” seru Yusril kala sampaikan orasinya di gedung Auditorium 3D, Senin (12/10/2020) sore.
Faham akan kekecewaan para mahasiswa. Salah satu anggota DPRD Bontang yang hadir dalam aksi tersebut, Raking sampaikan permohonan maaf karena ketidak turut sertaan 24 anggota DPRD lainnya.
“Saya disini mewakili lembaga mohon maaf karena teman-teman dewan lainnya tidak ikut serta dalam aksi ini,” ujar Raking.
Dalam kesempatan tersebut Raking, sampaikan akan bersurat ke pusat sebagai bentuk penolakan. Tentunya dengan melalui beberapa proses.
“Kami sudah melakukan koordinasi dengan PJS Wali Kota untuk bersurat ke pusat. Tentunya teman-teman harus faham bahwa hal ini tidak serta merta jadi dalam satu hari melainkan melakukan beberapa proses,” jelas Raking.
Menanggapi hal tersebut, Yusril mengaku akan melakukan aksi kembali apabila pemerintah tidak menanggapi penolakan UU Cipta Kerja tersebut.
“Namun perlu kami tegaskan bila penolakan kami terhadap UU Cipta Kerja tidak ditindak lanjut maka kami akan lakukan aksi berikutnya. Dan ini bukan aksi terakhir,” tegasnya.
Pewarta Lutfi | Editor Audric