Samarinda, linimasa.co – Pusat Pelatihan, Pengembangan, dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD) menyelengarakan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XII Tahun 2020 sebagai upaya strategis untuk membangun kompetensi kepemimpinan strategis aparatur pemerintah.
Penyelenggaraan PKN Tingkat II tahun ini dilaksanakan melalui metode blended learning, yaitu pelatihan yang memadukan pembelajaran secara daring / online, dan pembelajaran secara luring / tatap muka langsung. Metode pelatihan blended learning merupakan kebijakan LAN untuk menyesuaikan penyelenggaraan pelatihan selama dan pasca pandemi Covid-19.
Puslatbang KDOD merupakan bagian unit kerja di lingkungan LAN. Pembukaan PKN Tingkat II Angkatan XII dilaksanakan melalui teleconference dengan menggunakan aplikasi zoom meeting, dan dibuka secara resmi oleh Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara, Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, MA, mewakili Kepala LAN. Rabu, (15/7/20) pagi 10.00-12.15 WITA.
Dalam sambutannya, Tri Widodo menekankan pentingnya kompetensi dan kapasitas kepemimpinan strategis para JPT pratama dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19. Untuk itu, diperlukan kompetensi agile leadership (kepemimpinan tangkas), dengan ciri 1) kepemimpinan adaptif (adaptive leadership), yaitu kemampuan untuk menyesuaikan berbagai kebijakan organisasi agar selaras dengan tuntutan perubahan lingkungan dan kebutuhan masyarakat terkini, dan 2) kepemimpinan digital (digital leadership), yaitu kemampuan untuk menyesuaikan kebijakan pelayanan publik yang ditopang oleh kemajuan teknologi komunikasi dan informasi di era revolusi industri 4.0.
“Tantangan terbesar saat yang dihadapi oleh para pemimpin organisasi pemerintah adalah bagaimana menyesuaikan penyediaan layanan publik dan mendorong aktifitas ekonomi masyarakat di era normal baru. Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, masyarakat dituntut untuk menyesuaikan diri dengan adanya Covid-19, yang vaksinnya sampai saat ini belum ditemukan. Untuk itu, adaya adaptabilitas perilaku untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar hendaknya terus disosialisasikan. Peranan instansi pemerintah dan para pemimpinya untuk mendorong kebiasaan baru ini sangatlah berpengaruh dan signifikan,” Ujar Tri Widodo melalui aplikasi zoom
Tri Widodo menegaskan bahwa seorang pemimpin instansi pemerintah hendaknya mampu mendorong perubahan dan adaptasi bagi lingkungan sekitarnya. Bila seorang pemimpin tidak dapat segera menyesuaikan diri dengan tuntutan kondisi saat ini maka dapat dipastikan unit kerja yang dipimpinnya akan stagnan atau bahkan akan tertinggal. Pandemi Covid 19 ini dapat menjadi momentum transformasi pelayanan publik dengan mengedepankan kualitas layanan terintegrasi berupa layanan publik digital. Dengan begitu, proses adaptasi perilaku masyarakat di era new normal ini akan segera terwujud yang memungkinkan aktitifas ekonomi masyarakat akan kembali bergerak dinamis namun tetap mematuhi protokol pencegahan Covid-19.
Sementara, Kepala Puslatbang KDOD, Dr. Mariman Darto, M.Si, disampaikan bahwa tujuan Penyelenggaraan PKN Tingkat II adalah untuk mengembangkan kompetensi kepemimpinan strategis para pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang akan berperan dan melaksanakan tugas dan fungsi kepemerintahan di instansinya masing-masing.
Ditegaskan, Mariman Darto, bahwa kompetensi yang ingin dikembangkan dari PKN Tingkat II Angkatan XII ini adalah mengembangkan kompetensi kepemimpinan strategis yang merupakan kompetensi manajerial peserta untuk menjamin akuntabilitas jabatan yang diindikasikan dengan kemampuan untuk menyusun alternatif kebijakan publik yang memberikan solusi pelayanan publik, mewujudkan hasil kerja unit yang selaras dengan tujuan organisasi, menyusun pengembangan strategi yang terintegrasi untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi dan mewujudkan kapabilitas unit kerja dalam rangka mencapai outcome organisasi.
“Agenda pembelajaran PKN Tingkat II ini terdiri dari, Agenda Self-Mastery, Agenda Kepemimpinan Strategis, Agenda Manajemen Strategis, dan Agenda Aktualisasi Kepemimpinan. Total Jam pelatihan adalah sebanyak 887 JP, dengn rincian 221 JP (27 hari pelatihan) merupakan pembelajaran terstruktur melalui e-learning dan tatap muka, dan 666 jam pelatihan merupakan pembelajaran di tempat kerja untuk menerapkan proyek perubahan,” papar Mariman saat menyampaikan laporannya
Dengan penerapan metode blended learning ini, pada saat pembelajaran daring, peserta mengikuti pembelajaran dari tempat kedudukan masing- masing dengan memanfaatkan teknologi informasi (Learning Management Sistem/LMS) dan aplikasi online video meeting/conference. Pada waktu tertentu, peserta akan berada di kelas virtual dan beberapa waktu tertentu di instansi masing-masing (work from home). Pada tahap terakhir pemberlajaran, para peserta akan belajar klasikal di Kampus ASN Corporate University Puslatbang KDOD di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Ditambahkan Mariman, Peserta PKN Tk. II Angk. XII berjumlah 58 orang peserta yang berasal dari Kejaksaan Agung sebanyak 3 orang, Pemerintah Provinsi sebanyak 7 orang, Pemerintah Kota sebanyak 16 orang, dan Pemerintah Kabupaten sebanyak 32 orang.
“Adapun sebaran instansi peserta PKN Tk. II Angkatan XII ini ini berasal dari 7 Provinsi yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, dan Bengkulu.” tutur Mariman (*adv)
Reporter Dhepta