Samarinda, linimasa.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menyerahkan berbagai peralatan maupun perlengkapan dan bantuan yang diusulkan oleh masyarakat melalui Probebaya. Probebaya merupakan salah satu program unggulan dari Pemkot Samarinda.
Melalui Probebaya, warga di masing-masing Rukun Tetangga (RT) dapat mengajukan usulan berbagai program yang bertujuan untuk melengkapi fasilitas/membangun serta renovasi di lingkungan RT mereka. Tidak hanya berupa pembangunan atau perbaikan infrastruktur seperti semenisasi dan drainase (parit), tetapi juga dapat mencakup berbagai pelatihan, UMKM, pengadaan peralatan dan perlengkapan serta program pemberdayaan masyarakat yang menunjang kemakmuran, keamanan dan kenyamanan warga di lingkungan RT tersebut.
Selain itu, dalam Probebaya juga dapat berupa bantuan dari Pemkot Samarinda kepada warga masyarakat dimasing-masing RT, seperti bantuan iuran BPJS Kesehatan, bantuan perlengkapan sekolah, bantuan Sembako dan lain-lain.
Untuk wilayah Kecamatan Samarinda Kota yang mencakup 5 kelurahan dengan 124 RT, penyerahan Probebaya secara simbolis dilakukan hari ini, Senin (11/09/2023) pagi, bertempat di Klenteng Thien Le Kong jalan Yos Sudarso No 21 Kelurahan Karang Mumus.
Camat Samarinda Kota, Anis Siswantini S.Kom MSi, dalam laporannya menyampaikan, dana serapan Probebaya se-Kecamatan Samarinda Kota per 31 Agustus tahun 2023 sebesar Rp 12.885.240.989,- atau setara 73 persen dari total anggaran Probebaya untuk Kecamatan Samarinda Kota ditahun 2023.
Secara simbolis, penyerahan Probebaya untuk wilayah Kecamatan Samarinda Kota, diserahkan langsung oleh Wali Kota Samarinda, Dr H Andi Harun kepada 10 orang perwakilan dari 5 kelurahan se-Kecamatan Samarinda Kota.
Atas nama Pemkot Samarinda, Andi Harun menyampaikan apresiasi dan rasa hormat kepada Camat Samarinda Kota, lurah, para ketua RT, para ketua dan anggota LPM, seluruh pendamping kegiatan Probebaya, serta para tokoh masyarakat yang terlibat aktif dalam elaksanaan Probebaya diwilayah Kecamatan Samarinda Kota.
Andi Harun mengharapkan, dalam pelaksanaan Probebaya dengan anggaran sebesar 100 juta rupiah per RT, agar masyarakat dapat aktif dan terus berinovasi, hal tersebut menurutnya dapat memberikan simpati dan nilai tambah tersendiri, selain tentunya dari manfaat nyata yang telah dirasakan bersama.
Dalam kesempatan ini, Andi harun juga menyampaikan permohonan maaf, sebab ada penyempitan badan jalan dibeberapa titik, yang menganggu aktifitas masyarakat. Berbagai kegiatan pembangunan dan perbaikan, baik jalan dan drainase, kedepannya akan memberikan kenyamanan kepada warga masyarakat. Menurutnya lagi, tahun depan diharpkan 100 persen jalan-jalan di Kota Samarinda akan mulus.
Masalah banjir di Kota Samarinda pun, pelan-pelan sudah mulai biasa diatasi, Dalam dua tahun terakhir masa kepemimpinan Andi Harun, kita dapat merasakan bagaimana, daerah-daerah yang dulunya menjadi langganan banjir hingga berhari-hari, dapat dengan cepat kering, genangan hanya terjadi sebentar, dalam hitungan waktu 20 hingga 30 menit saja sudah kering dan kalau tergenang, genangannya juga tidak sedalam dulu.
Orang nomor satu di Kota Samarinda ini juga menyampaikan, tentang prestasi yang diraih oleh Kota Samarinda sebagai salah satu kota layak huni. Prestasi ini sangat berdampak kepada masyarakat Kota Samarinda. Kota layak huni, tentunya menjamin keamanan dan kenyamanan yang akan mendatangkan investor, sehingga menggerakan roda perekonomian lebih cepat, yang akan meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Kota Samarinda.
Samarinda juga akan berbatasan langsung dengan Ibu Kota Negara (IKN). Samarinda akan menjadi kota penyangga dan salah satu pintu gerbang menuju IKN. Oleh karena itu warga Kota Samarinda harus mempunyai skill sehingga memiliki daya saing dan mampu memanfaatkan peluang yang ada dalam meningkatkan taraf hidupnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Andi Harun juga mengingatkan agar warga Kota Samarinda aktif dalam mengikuti tahapan Pemilu. Masyarakat dapat memilih sesuai hati nurani yang jujur, tidak terjebak dengan politik uang.
Melalui Pemilu, masa depan bangsa, minimal 5 tahun kedepan kita tentukan, dan demikian pula dengan Pilakad yang akan menentukan langkah atau arah pembangunan kabupaten/kota, minimal dalam 5 tahun kedepan.